Jangankan sahabat, keluarga, ataupun peramal. Diriku sendiri pun tidak tahu apa yang aku mau. Sekarang adalah sekarang. Apa yang aku lakukan saat ini tidak kupedulikan untuk apa dan apa dampaknya nanti. Yang penting aku riang. Yang penting aku tidak perlu menitikkan air mata dan bangun dengan mata sebesar bola pingpong keesokan harinya. Aku hanya ingin bangun dengan senyuman dan semangat dalam diri. Dan kini aku mulai tersenyum. Mengingat betapa sulitnya hanya untuk tersenyum di bangunku.
No comments:
Post a Comment