Bertahun aku menunggu.
Dan ternyata harapan itu nyata.
Janji itu ada.
Ini tahun ke 22.
Tahun dimana akhirnya aku memeluk dirimu.
Bukan, akhirnya kau yang memelukku.
Aku terkesiap, ingin rasanya meneteskan air mata.
Tapi kutahan itu,
Aku takut kau bertanya mengapa
Lalu kau menciumku
Pipiku disentuh bibirmu itu
Ya, bibir yang selama ini aku harap mau
Hanya melihat tawamu, tanpa sadar aku pun ikut tertawa.
Paling tidak kini cinta itu pun terbalas.
No comments:
Post a Comment