Tuesday, July 15, 2008

Online Shop Menjamur

Online shop semakin merajalela, itu fakta. Dulu mungkin cuma menjamur di Jakarta, kemudian dengan jasa tiki dan kurir lainnya, fashionista seluruh Indonesia mulai mengecap enaknya online shopping. Apalagi di daerah rural (daerah- daerah/ bukan kota besar) di mana fashion lucu-lucu dan modern susah dicari.

Gue sendiri mulai kenal online shop sekitar setahun yang lalu, gue dikasih tau sama temen waktu itu. Awalnya gue ogah-ogahan buat nge-add tuh online shop, apalagi sampe beli, soalnya waktu itu yang ada di benak gue online shop itu ribet dan rawan penipuan.Tapi akhirnya gue nyoba beli produk dari Velvet Closet, gue beli dress mini warna hitam waktu tu... Harganya 85 ribu (dah termasuk ongkir), pas liat bahannya, yah.. gak mengecewakan lah.. Tapi sampe sekarang gue belom pernah beli lagi. Kemaren juga mau beli kaos pas sale, rada males, soalnya pas gue jalan di mall, ada kaos persis kayak yang mau gue beli, lebih murah lagi. Jadi batal deh beli.

Belanja online ada susah senangnya, memang. Gue sendiri udah mengalami pahit manisnya belanja tanpa bisa menyentuh. Mata harus benar-benar jeli, tapi walau sudah jeli pun kadang masih missed, apalagi banyak foto yang bisa di-enhance dan dipercantik menggunakan Photoshop.

Online shopping itu juga susah-susah gampang. Keenakannya tentu saja terletak di kecepatan bertransaksi, dengan setoran ATM atau online banking saja uang langsung terkirim tanpa fee yang tinggi *kadang bahkan free!* Lalu barang diantar tanpa kita harus repot ngantri, mencoba, dan keliling mall. Berhubung males dan waktu terbatas. Kita juga mendapat akses untuk baju impor maupun lokal yang desain dan modelnya jarang tersedia di mal. Biasanya, baju online murah-murah, bahkan ada yang memasang harga di atas 30ribu (hati-hati, kualitas gak selalu oke), sampai 300an ribu. Kita juga bisa menawar, bisa memilih lebih leluasa, bisa menjalin hubungan baik dengan penjual, dan belanja dengan beberapa klik mouse dan keyboard. Model baju juga cepat berganti sesuai trend dalam maupun luar negeri, misalnya akhir-akhir ini puluhan pilihan tersedia untuk sunnies, baju bermotif batik, dan tas kanvas. Semuanya berputar secepat tren membawa kita. Menyenangkan, kan?

Ah. Here comes the tricky part. Banyak banget kasus penipuan yang menggema di dunia online shop, ikut mencoreng beberapa seller yang jualannya menumpang di Multiply dan Friendster. Ada kasus penipuan tas branded yang ternyata palsu. Barang yang tak terkirim walau sudah dilunasi. Barang cacat dan gak sesuai. Kecewa sudah pasti, tapi itu kan resiko.

Untuk baju dan sepatu yang biasa harus dicoba sendiri, kita harus ekstra hati-hati dengan ukuran. Banyak belanjaan yang akhirnya gak terpakai karena jatuhnya kurang pas di badan. Juga tas, kadang bahannya kurang bagus dan jahitannya gak rapi.

Makanya di Indonesia kini terbentuk Indonesian Online Shop (di Multiply), IFOS dan Buti.k Guide (di Friendster). Alangkah baiknya kalau seller dan buyer ikutan join di sana untuk mengikuti perkembangan online shopping di Indonesia - mulai dari list seller dan buyer yang diblokir, daftar penipu di dunia maya, juga iklan-iklan barang terbaru dan tren yang bergerak.gak bisa nipu lo..whahahaha.

Sebenernya online shopping itu seru! Banyak sih yang kurang suka belanja online, tapi saya senang belanja yang cepat, efisien dan tidak makan banyak waktu, walau kadang-kadang ada juga yang mengecewakan biggrin Kalau kamu sendiri?


No comments: